untuk aku yang lebih menyukai hujan
ketimbang sedu sedan perempuan
Sudah, sudah, hisap kembali airmatamu yang hendak jatuh.
Jangan, jangan, jangan biarkan ada lagi yang bertemu
dan menetesi musimsilam yang telah jauh.
Aku tak hendak mengingkari
persetujuan yang sudah kutandatangani
dengan cuaca yang mengetuk-ngetuk jendelaku pagi ini.
Aku telah melawat ke langit yang lain
tempat kukecup segala rasa hujan yang asing
jerit air yang tak pernah dapat kutemukan
selagi aku masih dalam persembunyian:
langit sempit yang merampas
tempias gerimis mendung kelam
O hujan O langit O awan
lepas, lepas, lepaskanlah segala kelunya rindu
yang selama ini hanya bisa kau sampaikan
pada kayu bisu dan kaca yang tak dapat kau tembus
Sekarang inilah aku, aku sendiri
tanpa koma dan tanda baca lagi
Jadi percaya, percaya, percayalah!
Untuk sekarang dan selama kau mau:
Aku, tubuhku
adalah bunga-bunga layu
genteng-genteng kering penuh debu
yang mendambakan keberanianmu
untuk membawakan kebahagiaan
dalam setiap resah dan basah
desahmu yang dikibarkan angin yang marah.
Utan Kayu, Kamar 8 - Jalan Pramuka 33 Lantai 6 - Kamar 8
15 Maret 2012
dari jam 7-an pagi hingga malam sekitar jam 8-an