Ah, senyummu berganti rena
seperti daun singkong yang mulai tua.
Basah terasa di pipi
jadi bercak di kerah kemeja
yang baru kemarin kau beli
dari sebuah toko tua
di seberang gereja.
Kulihat bunga kamboja
dari pucuk-pucuk yang paling tinggi
menghujani tanah astana
seolah ini kemelut
patut disambut.
Di atas sana
langit mendung belaka
Tuhan,
rampas juga ini senyum di bibir
biar kami sama rata,
hidup dan mati bersia-sia
biar meraja semua hampa
dan tirai mulai jatuh
pertanda akhir cerita
tak lagi jauh.
Mati kumau
adakah kau di situ?
بسم الله الرحمن الرحيم
Home » Posts filed under jauh
Sabtu, Oktober 23, 2010
Senyummu Berganti Rena
Diposting oleh
Johnny Wirjosandjojo
Label:
basah,
bibir,
jatuh,
jauh,
johnny,
johnny wirjosandjojo,
kemelut,
mati,
mendung,
puisi,
rampas,
senyum,
wirjosandjojo
·
0
komentar
Minggu, Oktober 28, 2007
Oktober
Diposting oleh
Johnny Wirjosandjojo
Ku terasing
dalam bumi penuh bising.
Ku menggeleng
pada keadilan semakin kerempeng.
Ku was-was
pada kedzaliman keliwat batas.
Ku menyingkir
dari maksiat tanpa akhir.
Ku menjauh
dari iman yang merapuh.
Biarkan ku menengok
pada kumandang adzan yang elok.
Untukku pasrah berlindung
pada sang Maha Agung.
28 Oktober 2007
Selidik
Tag