Samar-samar kau datang
mendaki kegelapan
dengan sebutir pelita di tangan
Kau bilang 'kan berbagi
tapi mengapa kau ingkar janji
lain pelita mampus
cuma sekuku kerlip
yang sebentar tinggal hangus
Ah!
Kau raba dadamu
juga kurasa 'kan luka yang mengilu
(kau tak mau?)
Jelas kurasa tiada rela
bagiku cuma sisa,
tapi kurenggut saja dari genggammu
dan bayangmu luruh jadi abu
Gelapku tak lagi pekat,
tapi kudengar langkah maut kian dekat
Biar kumasuk perangkap maut
dengan sebutir perih yang melaut.
بسم الله الرحمن الرحيم
Home » wirjosandjojo » Melaut Perih
Senin, Mei 12, 2008
Selidik
Tag
0 komentar:
Posting Komentar