بسم الله الرحمن الرحيم

About

Minggu, Februari 05, 2012

Mblekethu

Di seluruh penjuru negeri ini dan barangkali
juga di depan cerminku sendiri,
Burung-burung lebih memilih masuk ke dalam sangkar
merelakan sayap mereka runtuh dan terbakar

Kalau kau tak percaya padaku,
benturkan dulu kepalamu ke muka pintu
Karena (mungkin) hanya itulah cara yang tersisa
untuk menyembuhkan manusia yang bebal akan datangnya katastrofa

Aku juga barangkali sama bebalnya denganmu
(Walau aku benci mengakuinya)
Dan aku benci membenturkan kepalaku
(Walau sudah puluhan kali aku melakukannya)

Tak ada lagi yang bisa diharapkan
dari burung-burung yang memenjarakan dirinya sendiri
Karena mereka lebih suka bertahan
pada pisang, kroto, dan cacing yang tuan mereka beri

Dan perlu kuulang, mungkin aku tidaklah beda
dungumu – dunguku juga, tulimu – tuliku pula,
tapi mungkin saja tidak (o, aku suka bagian ini),
karena aku benci menggelepar sebagai budak (o, itu menyedihkan sekali)

Satu lagi yang perlu kuberitahu (kalau kau masih belum mengerti)
ini bukan tentang segala puisi
yang kau karang dan kau pandang setinggi Arsy
semua ini tentang mblekethu (satu kata yang artinya tak perlu kau cari)
                                                                                            

Dukuh C., 5 Februari 2012
menjelang teng pergantian hari cara Eropa

0 komentar:

Posting Komentar

Selidik

x

Tag