بسم الله الرحمن الرحيم

About

Sabtu, Februari 11, 2012

Itulah Mengapa

Benderang langit malam memancar dari balik jendela,
dan membutakan matamu.

Pertama itu terjadi, kau tutup mukamu dengan jemari,
mengira kau akan terkunci dalam kegelapan yang abadi;
tapi di dalam kepalamu yang kecil itu,
ada rasa ingin tahu yang mendadak bersorak dalam semangat menggebu;
dan kaulihat juga apa yang seharusnya tak kaulihat:
sepasang mata rembulan yang jernih dan bulat.
Dan tangannya yang halus tengah melemparkan pukat
ke ombak di tengah samudera
yang tak lain adalah dirimu, dirimu belaka.

Benderang langit malam memancar dari balik tirai kamar,
dan telah membutakan matamu.

Itulah mengapa kau tak lagi bicara,
sebagaimana layaknya manusia bicara.
Itulah mengapa kau tak lagi tertawa,
sebagaimana layaknya manusia tertawa.

Itulah mengapa hingga kini kau terus terjaga,
menunggu mati yang pasti tiba.

11 Februari 2012
sebelum jam sebelas hingga hampir tengah malam

0 komentar:

Posting Komentar

Selidik

x

Tag