بسم الله الرحمن الرحيم

About

Jumat, Desember 10, 2010

Senyummu Mati Sudah

Dalam gelap ku mulai meracau
bayangmu hanyut-hilang,
dan pendar-panasmu jadi kau!

Ah! Gadis,
mau ku seperti dulu:
aku dan kau duduk di dangau
terus bercakap dan menghisap tembakau
sambil mengusir burung gelatik
yang selalu sepi saat turun rintik.

'Kan kutatap muka-matamu yang lentik
hingga detik tak kuasa jadi menit
hingga manis tak lagi ingat pahit.

Semua bayang kini hangus
jadi tanah
jadi debu
dua puluh empat purnama pun berlalu
dan gundah-resah kian mengilu
aku mulai gila dan membisu di kuburan
meski sering kau bilang
jangan bersekutu dengan setan.

Siapa peduli!
Kuingin kau!

Tapi, senyummu kini redup,
tak mau kembali hidup
mati sudah,
mungkin Tuhan marah
padaku yang lupa arah.

0 komentar:

Posting Komentar

Selidik

x

Tag