بسم الله الرحمن الرحيم

About

Rabu, Juli 09, 2008

Sajak Untuk Ida

Penghabisan bulan kau kirim surat
rasaku menyusup lumpur firasat
barisan tinta berkata:
jarak tak lagi dekat

Sesalku jadi pekat
pendam rindu menghebat
Namun pecah-rengkah
terhantam dinding padat

Udara sepi-senyap
tapi nyala lilin gelisah berkelisiap
gundah mengemuka
berkisah-kisah sepanjang bibir udara

Ini nyata bukan luka
sesal saja menggarami dada
jadi rindu yang bersipongang
meraungi seribu malam
tiang-tiang dingin sama-sama bersulang
tentang matari kemarin
tentang malam kemarin

Entah!
Ku terasing di padang waktu
tenggelam di samudra tinta

Kau isyaratkan mari berperang
tapi segera kau rebut semua pedang
satu kau cabut
penggal darahku jadi kabut

Tahu kau?
Ingin kuhapus semua larik
jika jadinya hanya sebuah titik.

Jumat, Juli 04, 2008

Lekas Mati

Demikian waktu menjadi renta
detik-menit mulai hilang-terlupa
juga nada-nada di dada
jadi kendur-kabur
mampus seluruh suara
luruh-rontok
cair-mengalir
mengampas!

Jika tempo rayu kembali,
bilang: Tidak!
Puas sudah aku
menjaring kupu
di curam batu

Baik sini semua lekas mati
malam sunyi,
terang padam-sepi

:satu budak bernyanyi
dari liang segala hati.

Selidik

x

Tag